Bawah Laut, Meksiko menyimpan keajaiban alam yang sudah tertulis di Al-Qur’an. Tepatnya di Semenanjung Yucatan Meksiko, antara Laut Karibia dan Teluk Meksiko, terdapat hutan tropis lebat dipenuhi dengan sinkhole atau diistilahkan ‘cenote’. Lubang itu menjadi ‘rumah’ bagi batu kapur runtuh yang mengekspos air tanah di bawahnya. Salah satu sinkhole paling disorot di wilayah tersebut dinamai ‘Cenote Angelita’.
Fenomena alam selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi umat manusia. Salah satu yang cukup mengejutkan sekaligus menakjubkan adalah keberadaan sungai di bawah laut. Fenomena ini bukan hanya nyata secara ilmiah, tetapi juga pernah disebut dalam kitab suci Al-Qur’an lebih dari 1.400 tahun yang lalu. Penemuan ilmiah modern kini membuktikan kebenaran tersebut. Artikel ini akan mengulas fakta-fakta ilmiah tentang sungai kedalaman laut, hubungannya dengan Al-Qur’an, serta pandangan para ilmuwan terkait fenomena ini.
Apa Itu Sungai di Bawah Laut?
Mungkin terdengar aneh, bagaimana mungkin ada sungai di dalam laut? Bukankah laut sendiri sudah berupa badan air?
Sungai bawah laut adalah aliran air yang berbeda secara kepadatan, suhu, dan salinitas dari air laut di sekitarnya. Aliran ini bisa mengalir seperti sungai biasa di daratan, lengkap dengan tebing, dasar sungai, dan bahkan arus yang jelas. Aliran ini biasanya terbentuk karena adanya perbedaan massa jenis antara air yang satu dengan yang lain, terutama karena kandungan garam dan suhu.
Contoh Sungai Bawah Laut:
- Cenote Angelita, Meksiko: Salah satu lokasi paling terkenal, di mana terdapat lapisan hidrogen sulfida yang membentuk ‘sungai’ di kedalaman sekitar 30 meter.
- Selat Bosphorus, Turki: Ditemukan aliran bawah laut sepanjang 60 km yang bergerak seperti sungai, membentuk sistem ekosistem unik.
Al-Qur’an Menyebutkan Adanya Air yang Tidak Bercampur
Salah satu ayat yang sering dikaitkan dengan fenomena ini adalah:
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.”
(QS. Ar-Rahman: 19–20)
Para ahli tafsir berabad-abad lalu telah menafsirkan ayat ini secara spiritual dan filosofis, tetapi kemajuan teknologi kini memungkinkan interpretasi secara ilmiah.
Apa Kata Ilmuwan?
Jacques Cousteau dan Penemuan Fenomena Bawah Laut
Penjelajah laut asal Prancis, Jacques Cousteau, pada tahun 1960-an melakukan eksplorasi bawah laut dan menemukan fenomena mengejutkan. Dalam penjelajahannya, ia menemukan adanya “sungai” di dasar laut yang tidak bercampur dengan air laut di sekitarnya.
Setelah melakukan penyelaman lebih lanjut, Cousteau menyadari bahwa sungai tersebut terbentuk karena adanya perbedaan salinitas dan suhu antara dua massa air. Hal ini menyebabkan terbentuknya lapisan atau batas yang disebut halocline dan thermocline.
Meski awalnya ia menganggap ini sebagai fenomena langka, penemuan serupa terjadi di berbagai tempat di dunia.
Ilmu Oseanografi Modern
Para ilmuwan oseanografi menjelaskan bahwa sungai bawah laut terbentuk oleh arus densitas (density currents). Arus ini terbentuk karena air asin lebih berat dibanding air tawar, sehingga dapat mengalir di bawah air laut yang lebih ringan. Arus ini menciptakan alur yang menyerupai sungai, lengkap dengan lekukan dan bahkan delta di dasar laut.
Proses Terbentuknya Sungai di Dasar Laut
Sungai bawah laut terbentuk melalui beberapa proses alami:
Perbedaan Salinitas
Air laut yang memiliki kandungan garam tinggi (hipersalin) lebih berat dan tenggelam, mengalir di dasar laut.
Perbedaan Suhu
Air dingin lebih padat dari air hangat, dan ini dapat menciptakan arus bawah laut dengan arah dan jalur tertentu.
Aktivitas Geologis
Lautan dalam sering memiliki kontur dan struktur geologi yang memungkinkan air mengalir seperti sungai, melewati “lembah” dan “jurang” bawah laut.
Muara Sungai Besar
Sungai besar seperti Amazon membawa air tawar ke lautan dalam jumlah besar. Di muara, terbentuk zona transisi antara air tawar dan asin, yang dapat memperkuat pembentukan sungai bawah laut.
Fakta Menarik tentang Sungai di Bawah Laut
-
Sungai bawah laut bisa ratusan kilometer panjangnya dan membawa sedimen seperti sungai biasa.
-
Sungai bawah laut juga bisa membentuk ekosistem unik yang berbeda dari laut sekitarnya.
-
Di beberapa tempat, seperti Teluk Meksiko, sungai ini tampak sangat jelas dan bisa diselami oleh penyelam profesional.
-
Fenomena ini turut mendukung ilmu tafsir modern dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an.
Pandangan Ulama dan Ilmuwan Muslim
Banyak ulama dan cendekiawan Muslim melihat penemuan ini sebagai bukti ilmiah dari mukjizat Al-Qur’an. Mereka menyebutkan bahwa mustahil Nabi Muhammad SAW, yang hidup pada abad ke-7 di padang pasir Arab, bisa mengetahui adanya batas air laut yang tidak bercampur tanpa wahyu dari Allah.
Contoh Pendapat:
-
Dr. Zaghloul El-Naggar, ilmuwan geologi dan penulis tafsir ilmiah Al-Qur’an, menyatakan bahwa ayat-ayat seperti dalam Surah Ar-Rahman dan Al-Furqan menunjukkan ilmu yang jauh mendahului penemuan modern.
Apa Manfaat Mengetahui Fenomena Ini?
- Menambah keimanan: Bagi umat Muslim, fenomena ini menjadi penguat keyakinan atas kebenaran Al-Qur’an.
- Kemajuan ilmu kelautan: Penelitian sungai kedalaman laut membantu ilmuwan memahami dinamika laut dalam, perubahan iklim, hingga arus global.
- Potensi ekonomi: Sungai dasar laut membawa sedimen dan nutrisi yang berperan dalam kehidupan biota laut, termasuk perikanan dan industri kelautan.
Kesimpulan
Keberadaan sungai di Kedalaman laut adalah fenomena ilmiah yang benar-benar nyata dan telah diteliti oleh banyak ilmuwan modern. Fakta ini menakjubkan karena sudah disebutkan dalam Al-Qur’an sejak berabad-abad lalu, ketika ilmu pengetahuan belum berkembang seperti saat ini. Penemuan ini menjadi titik temu antara iman dan ilmu, antara wahyu dan penelitian ilmiah.