Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menargetkan produksi beras Indonesia bisa mencapai 32,8 juta ton pada tahun ini. Zulhas mengaku optimistis target tersebut bisa dicapai.
“32,8 juta kan produksi beras diperkirakan 32,8 ya syukur-syukur bisa lebih karena udah bagus kan harga bagus, udah bagus terus musim juga bagus 32,8,” ungkap Zulhas usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko Pangan, Gedung Graha Mandiri, Jakarta, Senin (6/1/2025).
Baca:HPP Baru Beras-Jagung Berlaku 15 Januari & 1 Februari, Ini Alasannya |
Menurut Zulhas, pada puncak musim panen awal tahun kali ini jatuh pada bulan Maret. Produksi beras diprediksi bisa mencapai 2,2 juta ton.
“Jadi kita tadi panen raya kan sekarang panennya meningkat Januari aja Menteri Pertanian sudah menyampaikan ada peningkatan yang signifikan dari 0,8, 1,3. Kemudian produksi keluar itu sampai 2,2 juta 0,8 jadi naik itu dan puncak panen nanti Maret April jadi agak maju sikit,” sebutnya.
Pada kesempatan itu dia juga menjelaskan terkait dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terhadap produk hasil petani gabah beras berlaku mulai 15 Januari 2025. Sementara Harga Acuan Pemerintah (HAP) jagung mulai berlaku 1 Februari 2025.
Baca:Kantor Staf Presiden Soroti Harga Bawang Putih-Minyakita, Curigai Ini |
Dalam kebijakan tersebut nantinya pemerintah melalui Perum Bulog akan membeli gabah beras sebesar Rp 6.500 dan HPP beras di gudang Bulog yang awalnya Rp 11.000 per Kg akan menjadi Rp 12.000 per Kg. Sementara HAP jagung sebesar Rp 5.500.
“Karena khawatirnya kalau diberlakukan sekarang, nanti stok yang ada, bukan menyelesaikan masalah kan karena tujuannya kan jangan sampai petani yang panen nanti tidak terserap,” ujarnya